Tampilkan postingan dengan label Pendidikan Agama Islam. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pendidikan Agama Islam. Tampilkan semua postingan

Metode Pengajaran Bahasa Arab Bagi Lulusan SD (Studi Analisis Pada MTs. Al-Falah Pancordao) (PAI-16)

BAB I

PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang

Bahasa Arab adalah bahasa yang dipergunakan oleh Allah untuk menurunkan Al-Qur’an. Dengan demikian, maka bahasa Arab dan Al-Qur’an merupakan satu kesatuan yang tak dapat dipisah-pisahkan, sehingga bahasa Arab memiliki peran yang istimewa dari bahasa-bahasa lainnya yaitu dengan ditakdirkannya sebagai bahasa  Al-Qur’an.

Berkaitan dengan hal tersebut Allah SWT berfirman:

ﻥﻮﻠﻘﻌﺘ ﻢﻜﻠﻌﻠ ﺎﻴﺒﺮﻋ ﺎﻨﺍﺮﻗ ﻩﺎﻨﻠﺰﻨﺍ ﺎﻨﺍ (يوسف:2)

Artinya : Sesungguhnya kami menurunkan Al-Qur’an dengan bahasa Arab agar kamu memahaminya (Depag, 1998: 187).

Ayat di atas memberikan sinyalemen bahwa mempelajari bahasa Arab adalah syarat untuk memahami isi Al-Qur’an dan mempelajari Al-Qur’an berarti mempelajari bahasa Arab. Dengan demikian, maka peran bahasa Arab disamping sebagai alat komunikasi antara sesama manusia juga alat komunikasi antara hamba dengan kholiqnya dalam bentuk sholat, do’a dan sebagainya.

Agama Islam adalah agama yang sempurna yang diutamakan untuk semua umat manusia. Maka disebabkan tersebarnya agama Islam ke seluruh alam, maka pengajaran bahasa Arab-pun tersebar ke seluruh dunia Islam (minimal bacaan sholat), serta dengan tujuan yang lainnya, yaitu agar dapat memahami ajaran Islam dengan sempurna serta untuk menjaga kemurniaan syari’at Islam baik dari masa sekarang maupun masa yang akan datang.

Bertitik tolak dari kenyataan di atas, bahasa Arab mempunyai perhatian khusus dari para pakar yaitu ingin memasyarakatkan dan membudayakan bahasa Arab sebagai bahasa bertaraf internasional, oleh karenanya pemerintah menjadikan program pengajaran bahasa Arab sebagai mata pelajaran yang berstatus sama dengan lainnya, baik di sekolah agama maupun sekolah umum lainnya.

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Kompetensi Profesional Guru Pendidikan Agama Islam dalam pelaksanaan evaluasi pembelajaran di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Ponggok (PAI-32)



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah usaha orang dewasa dalam pergaulan dengan anak-anak untuk  memimpin  jasmani  dan  rohani  kearah  kedewasaan.  Dalam  artian, pendidikan adalah sebuah proses transfer nilai-nilai dari orang dewasa (guru atau orang tua) kepada anak-anak agar menjadi dewasa dalam segala hal. Pendidikan  merupakan  masalah  yang  penting  bagi  setiap  bangsa  yang sedang  membangun.  Upaya  perbaikan  dibidang  pendidikan  merupakan  suatu keharusan  untuk  selalu  dilaksanakan  agar  suatu  bangsa  dapat  maju  dan berkembang seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Beberapa upaya  dilaksanakan  antara  lain  penyempurnaan  kurikulum,  peningkatan kompetensi  guru  melalui  penataran-penataran,  perbaikan  sarana-sarana pendidikan,  evaluasi dan  lain-lain.  Hal  ini  dilaksanakan  untuk  meningkatkan  mutu pendidikan bangsa dan terciptanya manusia Indonesia seutuhnya.
Berdasarkan  fungsi  dan  tujuan  pendidikan  nasional  yang  tertuang  dalam UU  No.20  Tahun  2003  (Sisdiknas,  pasal  3).  Pendidikan  nasional  berfungsi :
Mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat  dalam  rangka  mencerdaskan  kehidupan  bangsa  serta mengembangkan  potensi  peserta  didik  agar menjadi manusia  yang  beriman  dan bertaqwa  kepada Tuhan Yang Maha Esa,  berakhlak mulia,sehat,  berilmu,cakap, kreatif,  mandiri  dan  menjadi  warga  negara  yang  demokratis  serta  bertanggung jawab.[1]
Untuk  mencapai  tujuan  yang  diinginkan  tersebut, maka  dalam  lembaga pendidikan  formal  yaitu  sekolah,  keberhasilan  pendidikan  ditentukan  oleh keberhasilan pelaksanaan  kegiatan  belajar  mengajar,  yakni  keterpaduan  antara kegiatan guru dengan kegiatan siswa. Bagaimana siswa belajar banyak ditentukan oleh  bagaimana  guru  mengajar.  Salah    satu  usaha  untuk  mengoptimalkan pembelajaran  adalah  dengan memperbaiki  pengajaran  yang  banyak  dipengaruhi oleh guru, karena pengajaran adalah  suatu  sistem, maka perbaikannya harus mencakup keseluruhan komponen dalam sistem pengajaran tersebut. Komponen-komponen yang terpenting adalah tujuan, materi, evaluasi.
Untuk  meningkatkan  kualitas  dan  kuantitas  kegiatan  belajar  mengajar yang dilakukan oleh guru, maka guru harus memiliki dan menguasai perencanaan kegiatan  belajar  mengajar,  melaksanakan  kegiatan  yang  direncanakan  dan melakukan penilaian terhadap hasil dari proses belajar mengajar.

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Upaya Guru kelas dalam Pendisiplinan Sholat Fardhu pada Anak di MI Hidayatuth Tholibin Karangtalun 01 Kalidawir (PAI-23)

BAB I

PENDAHULUAN



A.    Konteks Penelitian

Dalam Islam, manusia dituntut bukan untuk beriman saja. Rukun-rukun iman tidak untuk dijadikan semboyan dan slogan saja. Akan tetapi. Islam menuntut agar iman itu dibuktikan dalam perbuatan nyata. Sedang pembuktian dan realisasai dari pada iman itu ialah mengerjakan semua petunjuk dan perintah Allah dan rosulnya berdasar atas kemampuan maksimal, serta menjauhi segala larangannya tanpa ditawar-tawar.[1]

Salah satu pokok-pokok ibadah yang diwajibkan ialah sholat lima waktu. Ibadah sholat mengandung nilai-nilai yang agung membawa efek baik kepada yang mengerjakannya maupun kepada orang lain. Sholat merupakan manifestasi rohaniah, pengagungan terhadap zat yang maha kuasa, pelepasan kerinduan jiwa kepada pencipta alam semesta, pernyataan kerendahan dan kelemahan di hadapan zat yang maha perkasa, sehingga menghancurkan setiap kesombongan hati. Maka manusia yang melakukan ibadah akan melahirkan manusia yang punya “sibghah” (ciri-ciri yang karakteristik muslim), yang hidup dalam satu kesatuan masyarakat akan membentuk masyarakat yang mempunyai sibghah Islamiyah.

Kedisiplinan adalah suatu peraturan yang sedikit, tetapi jelas atau tegas dimana isi dan rumusan peraturan dipikirkan secara mantap dan matang dibina dan dikembangkan secara lebih nyata agar supaya apa yang diinginkan itu dapat terwujud dengan baik, sesuai dengan apa yang diharapkan dalam menimbulkan kedisiplinan merupakan bagian dari tugas orang tua di rumah. Disiplin dapat melahirkan semangat menghargai waktu, bukan menyia-nyiakan. Waktu berlalu dalam kehampaan. Budaya jam karet adalah musuh besar bagi mereka yang mengagumkan disiplin dalam belajar. Mereka benci menunda-nunda waktu belajar, setiap jam bahkan setiap detik sangat berarti bagi mereka yang menuntut ilmu di mana dan kapanpun juga.

Orang-orang berhasil dalam belajar dan berkarya disebabkan mereka selalu menempatkan disiplin di atas semua tindakan perbuatan. Aspek pendidikan ini kususnya pendidikan solat disebutkan dalam firman alloh dalam Al-Qur’an surat Luqman ayat 17

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Motivasi Guru Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Di MTs. Nurul Huda Pule Trenggalek (PAI-44)


Penelitian dalam skripsi ini dilatarbelakangi oleh Dalam suatu lembaga pendidikan, prestasi belajar merupakan indikator yang penting untuk mengukur keberhasilan proses belajar mengajar. Akan tetapi tidak bisa dipungkiri bahwa tinggi rendahnya prestasi siswa banyak dipengaruhi oleh faktor-faktor lain disamping proses pengajaran itu sendiri. Prestasi belajar tidak hanya dipengaruhi oleh motivasi tetapi juga dipengaruhi oleh disiplin. Motivasi adalah daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu atau daya penggerak dari subyek untuk melakukan suatu perbuatan dalam suatu tujuan.
Rumusan masalah dalam penulisan skripsi ini adalah (1) Bagaimana jenis motivasi guru mata pelajaran Fiqih di MTs. Nurul Huda Pule Trenggalek? (2) Bagaimana prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran Fiqih di MTs. Nurul Huda Pule Trenggalek? Adapun yang menjadi tujuan penelitian dalam hal ini adalah untuk  mengetahui secara jelas tentang  jenis motivasi guru mata pelajaran fiqih terhadap prestasi belajar siswa di MTs. Nurul Huda Pule Trenggalek.
Skripsi ini bermanfaat bagi siswa penelitian ini dapat dijadikan sebagai tolok ukur hasil prestasi dalam belajar sehingga siswa dapat melihat hasil yang telah diraihnya dan untuk dapat lebih meningkatkan prestasi belajar yang lebih baik. Bagi  guru penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai informasi agar lebih dapat meningkatkan pengawasan dan proses belajar mengajar. Sedangkan bagi lembaga pendidikan penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi positif demi peningkatan kualitas lembaga pendidikan, dan menumbuhkan budaya meneliti di lingkungan sekolah dan lembaga pendidikan demi terciptanya lembaga pendidikan yang mengacu kepada pengembangan proses pembelajaran dengan tingkat profesionalitas para guru yang berkecimpung di dalamnya.
Dalam penelitian ini digunakan  metode observasi (pengamatan), dokumentasi, dan wawancara mendalam (interview). Metode tersebut digunakan untuk menggali informasi yang terdapat di lembaga tersebut.

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Upaya Guru dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa Di MI Nurul Islam Mirigambar Sumbergempol (PAI-21)



BAB I
PENDAHULUAN

A.        Latar Belakang
Setiap anak didik datang ke sekolah tidak lain kecuali untuk belajar di kelas agar menjadi orang yang berilmu pengetahuan. Sebagian besar dari proses perkembangan berlangsung melalui kegiatan belajar.[1] Sebagai seorang guru yang sehari-hari mengajar di sekolah, tentunya tidak jarang menangani anak-anak yang mengalami kesulitan belajar. Aktifitas belajar bagi setiap individu, tidak selamanya dapat berlangsung secara wajar. Kadang-kadang lancar, kadang-kadang tidak, kadang-kadang dapat cepat menangkap apa yang dipelajari, kadang-kadang terasa amat sulit.
Pada tingkat tertentu memang ada anak didik yang dapat mengatasi kesulitan belajarnya, tanpa harus melibatkan orang lain. Tetapi pada kasus-kasus tertentu, karena anak didik belum mampu mengatasi kesulitan belajarnya, maka bantuan guru atau orang lain sangat diperlukan oleh anak didik. Seorang guru harus mengetahui faktor-faktor kesulitan belajar yang dialami oleh siswa sebelum memberikan bantuan, agar masalah yang dihadapi siswa itu dapat terselesaikan dengan sebaik-baiknya.

Adapun faktor-faktor kesulitan belajar ada dua macam, yakni:
1.         Faktor intern siswa yang meliputi gangguan atau kekurangmampuan psiko-fisik siswa yakni: kognitif, afektif dan psikomotorik
2.         Faktor ekstern siswa meliputi semua situasi dan kondisi lingkungan yang tidak mendukung aktifitas belajar siswa. Faktor lingkungan ini meliputi: lingkungan keluarga, masyarakat dan sekolah.[2]
Pada dasarnya semua faktor dapat berpengaruh terhadap perkembangan belajar siswa, apakah pengaruhnya positif ataupun negatif. Kekuatan pengaruh setiap faktor bagi setiap faktor bagi setiap individu tidak selalu sama. Masalah kesulitan belajar merupakan inti dari masalah pendidikan dan pengajaran karena belajar merupakan kegiatan utama dalam pendidikan dan pengajaran. Semua upaya dalam pendidikan dan pengajaran diarahkan agar siswa belajar, sebab melalui kegiatan belajar ini siswa dapat berkembang lebih optimal.[3]
Perkembangan belajar siswa tidak selalu berjalan lancar dan memberikan hasil yang diharapkan. Adakalanya mereka mengalami berbagai kesulitan- kesulitan dan hambatan. Kesulitan dan hambatan ini termanifestasi dalam bentuk timbulnya kecemasan, frustasi, mogok sekolah, keinginan untuk berpindah-pindah sekolah karena malu telah tinggal kelas beberapa kali dan sebagainya.

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Penggunaan Media visual Dalam Mengefektifkan Proses Pencapaian Tujuan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SDN II Demuk (PAI-35)



BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
Setiap individu dilahirkan dalam keadaan fitrah, ibarat kertas putih yang belum pernah terkotori oleh apapun. Hal ini sesuai dengan ajaran John Lock bahwa perkembangan pribadi seseorang ditentukan oleh faktor-faktor lingkungan, terutama pendidikan.
Dalam hadits disebutkan :
مَامِنْ مَوْلُوْدٍ يُوْلَدُ اِلًّاعَلَى اْلفِطْرَةِ فَاَبَوَاهُ يَهَوٍّدَانِهِ اَوْيُنْصِّرَانِهِ اَوْيُمَجِّسَا نِهِ (رَوَاهُ مُسْلِمْ عَنْ اَبِىْ هُرَيْرَةَ)
Artinya :
“Anak itu dilahirkan dalam keadaan fitrah, maka orang tuanya yang dapat menjadikannya Yahudi, Nasrani ataupun Majusi” (HR. Muslim).[1]

Di sini orang tua mempunyai peranan yang sangat besar terhadap perkembangan kepribadia bagi anak.  Jadi terbentuknya kepribadian manusia itu tergantung bagaimana ia menjalani pendidikan, dimana ia menjalani proses pendidikan, dan media apa yang menunjang pendidikan individu tersebut. 
Pendidikan adalah segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup. Pendidikan adalah segala situasi hidup yang mempengaruhi individu.[2] Oleh karenannya setiap usaha pendidikan selalu akan menjadi bahan pembicaraan masyarakat. Bagi orang yang memiliki biaya lebih selalu berfikir dan bertanya apakah sekolah itu berkualitas? Atau bagaimanakah prestasi sekolah tersebut? Akan tetapi lain halnya bagi orang-orang yang tidak cukup biaya, kadang kala pertanyaannya adalah, berapakah biaya untuk menyekolahkan anaknya di sekolahan tersebut? Masalah kualitas atau prestasi no problem karena dia berfikir bahwa dapat sekolah saja sudah untung dari pada tidak sekolah sama sekali.
Prestasi belajar seringkali dilihat dari kecakapan anak didik dalam mencapai angka yang lebih, dapat naik tingkat selanjutnya, lulus dengan nilai yang bagus dan lain-lain. Kebahagiaan akan dirasakan oleh anak didik, orang tua, guru yang mengajar dan juga masyarakat yang menjadi tempat tinggalnya. Akan tetapi, jika kegagalan yang dialami oleh anak didik dalam pencapaian prestasi belajar, maka dia akan merasakan kesedihan, orang tua marah, guru ikut sedih dan masyarakat pun telah memberikan ‘stempel’ bodoh pada anak didik tersebut karena ketidak berhasilannya dalam studi.

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Penerapan metode Tahfidz dan Imla’ Sebagai Alternatif Meningkatkan Pemahaman Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits Kelas VII di MTsN Karangrejo (PAI-26)

BAB I PENDAHULUAN 
 A. Latar Belakang Masalah 

Al-Qur’an Hadits merupakan sumber utama ajaran islam, dalam arti merupakan sumber aqidah (keimanan), syari’ah, ibadah, muamalah, akhlak. Umat manusia diwajibkan untuk mempelajari kitab Al-Qur’an. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Surat Al An’am ayat 55 yang berbunyi 

Artinya: “Dan Al-Quran itu adalah kitab yang Kami turunkan yang diberkati, Maka ikutilah Dia dan bertakwalah agar kamu diberi rahmat”. (QS. Al-An’am: 155). 

Ayat diatas menunjukkan bahwa kitab Al-Qur’an diberkati, yang berisi penuh kebaikan untuk kepentingan manusia. Oleh karena itu, manusia diperintahkan agar membaca,mengikuti dan mempelajari serta memahami Al-Qur’an. Dengan mempelajari,memahami serta mengikuti Al-Qur’an, maka akan mendapat rahmat serta petunjuk dari Allah SWT didunia maupun diakhirat kelak. Tujuan Pendidikan Al-Qur’an menurut M. Quraish Shihab adalah “untuk membina manusia serta pribadi dan kelompok”. Sehingga mampu menjalankan fungsinya sebagai hamba Allah dan khalifah-Nya guna membangun dunia ini sesuai dengan konsep yang ditetapkan Allah. 

Oleh karena itu, Al-Qur’an sangat penting diajarkan disekolah atau madrasah-madrasah, karena banyak hal yang bermanfaat bagi peserta didik apabila mempelajari dan juga diberi tentang Al-Qur’an dan Hadits. Mengingat kandunganya yang penuh petunjuk dalam kehidupan. Sehingga dalam diri siswa akan tertanam nilai-nilai luhur dari Al-Qur’an dan juga Hadits, yang kemudian mereka jadikan sebagai pedoman hidup dan petunjuk bagi kehidupan mereka. Madrasah pada periode ini berciri khas agama islam, maka program yang dikembangkan adalah mata pelajaran yang persis dengan sekolah umum.Sebagai sekolah yang berciri khas agama islam diajarkan ilmu pengetahuan agama, seperti aqidah-akhlak, fiqh, qur’an-hadits, bahasa arab, SKI. Al-Qur’an dan Hadits selain dipelajari pada madrasah tingkat dasar yaitu ibtidaiyah juga dipelajari di dua madrasah lanjutan yaitu Tsanawiyah dan Aliyah. 

Guru harus menyadari bahwa pembelajaran memiliki sifat yang sangat kompleks karena melihatkan aspek paedagogis menunjuk pada kenyataan bahwa pembelajaran berlangsung dalam suatu lingkungan pendidikan. Karena itu, guru harus mendampingi peserta didik menuju kesuksesan belajar penguasaan kompetensi tertentu. Aspek psikologis menunjuk pada kenyataan bahwa peserta pada umumnya memiliki perkembangan yang berbeda, yang menuntut materi yang berbeda pula. Selain itu aspek psikologis menunjuk pada kenyataan bahwa proses belajar itu sendiri mengandung variasi seperti belajar keterampilan motorik, belajar konsep, belajar sikap dan seterusnya. Perbedaan tersebut menuntut pembelajaran yang berbeda sesuai dengan jenis belajar. 

Peserta didik oleh guru dalam hal guru harus menentukan secara tepat jenis metode belajar manakah yang paling berperan dalam proses pembelajaran tertentu dengan mengingat kompetensi dasar yang harus dicapai. Dengan demikian, metode dalam rangkaian sistem pembelajaran memegang peran yang sangat penting. Karena keberhasilan implementasi strategi pembelajaran sangat tergantung pada cara guru menggunakan metode pembelajaran, Karena suatu strategi pembelajaran hanya mungkin dapat diimplementasikan strategi pembelajaran. Adapun Penyelenggaraan pembelajaran adalah salah satu tugas utama seorang guru dimana pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu sistem atau proses membelajarkan subjek didik atau pembelajaran yang direncanakan atau dilaksanakan dan dievaluasi secara sistematis agar subjek didik dapat mencapai tujuan pembelajaran yang efektif dan efisien. 

Guru yang baik selalu berusaha merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran dengan baik dan penuh semangat. Namun antusiasme guru belum tentu diikuti oleh siswa dengan penuh semangat pula, bahkan tak jarang mereka kurang semangat untuk menyimak pelajaran yang diberikan oleh guru dan kurang gairah belajar terutama yang dialami siswa-siswi kelas VII di MTsN Karangrejo, dalam mempelajari mata pelajaran Al-Qur’an Hadits, karena menurut peserta didik merupakan pelajaran yang sulit dan membosankan, ini terbukti dengan pengalaman PPL saya, ketika siswa diberi penjelasan mengenai dalil atau penjelasan materi, siswa sering tidak memperhatikan mata pelajaran tersebut, sehingga siswa tidak aktif dalam pelajaran dan mengakibatkan kesulitan dalam mengerjakan ulangan maupun ujian. Sebagai alternatif untuk meningkatkan pemahaman siswa dalam mata pelajaran Al-Qur’an Hadits salah satu metode yang relevan adalah dengan metode tahfidz dan imla’. Sehubungan dengan hal ini Sa’dullah, dalam bukunya Cara Praktis Menghafalkan Al-Qur’an megemukakan bahwa, metode tahfidz adalah “menghafalkan sedikit demi sedikit ayat-ayat Al-Qur’an yang telah dibaca berulang ulang”. Metode pengajaran Al-Qur’an dengan cara tahfidz sudah ada sejak zaman Rosulullah SAW. Metode ini sangat efektif diterapkan pada zaman itu, karena pada masa itu masyarakat Arab masih Ummi, yakni tidak memiliki pengetahuan tentang bacaan dan tulisan. Akan tetapi memiliki daya hafal yang sangat kuat.


Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Penggunaan Media Visual Dalam Mengefektifkan Proses PencapaianTujuan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SDN II Demuk Kecamatan Pucanglaban (PAI-24)

BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang
Setiap individu dilahirkan dalam keadaan fitrah, ibarat kertas putih yang belum pernah terkotori oleh apapun. Hal ini sesuai dengan ajaran John Lock bahwa perkembangan pribadi seseorang ditentukan oleh faktor-faktor lingkungan, terutama pendidikan.
Dalam hadits disebutkan :
مَامِنْ مَوْلُوْدٍ يُوْلَدُ اِلًّاعَلَى اْلفِطْرَةِ فَاَبَوَاهُ يَهَوٍّدَانِهِ اَوْيُنْصِّرَانِهِ اَوْيُمَجِّسَا نِهِ (رَوَاهُ مُسْلِمْ عَنْ اَبِىْ هُرَيْرَةَ)
Artinya :
“Anak itu dilahirkan dalam keadaan fitrah, maka orang tuanya yang dapat menjadikannya Yahudi, Nasrani ataupun Majusi” (HR. Muslim).[1]

Di sini orang tua mempunyai peranan yang sangat besar terhadap perkembangan kepribadia bagi anak.  Jadi terbentuknya kepribadian manusia itu tergantung bagaimana ia menjalani pendidikan, dimana ia menjalani proses pendidikan, dan media apa yang menunjang pendidikan individu tersebut. 
Pendidikan adalah segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup. Pendidikan adalah segala situasi hidup yang mempengaruhi individu.[2] Oleh karenannya setiap usaha pendidikan selalu akan menjadi bahan pembicaraan masyarakat. Bagi orang yang memiliki biaya lebih selalu berfikir dan bertanya apakah sekolah itu berkualitas? Atau bagaimanakah prestasi sekolah tersebut? Akan tetapi lain halnya bagi orang-orang yang tidak cukup biaya, kadang kala pertanyaannya adalah, berapakah biaya untuk menyekolahkan anaknya di sekolahan tersebut? Masalah kualitas atau prestasi no problem karena dia berfikir bahwa dapat sekolah saja sudah untung dari pada tidak sekolah sama sekali.
Prestasi belajar seringkali dilihat dari kecakapan anak didik dalam mencapai angka yang lebih, dapat naik tingkat selanjutnya, lulus dengan nilai yang bagus dan lain-lain. Kebahagiaan akan dirasakan oleh anak didik, orang tua, guru yang mengajar dan juga masyarakat yang menjadi tempat tinggalnya. Akan tetapi, jika kegagalan yang dialami oleh anak didik dalam pencapaian prestasi belajar, maka dia akan merasakan kesedihan, orang tua marah, guru ikut sedih dan masyarakat pun telah memberikan ‘stempel’ bodoh pada anak didik tersebut karena ketidak berhasilannya dalam studi.

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

FUNGSI KONTROL KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU DI MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI KUALA TUNGKAL KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT (PAI-18)

BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang Masalah
Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin pesat disegala bidang, dunia pendidikan pun dituntut untuk bisa berjalan beriringan. Mampu atau tidak itu adalah pertanyaan yang harus kita jawab sebagai generasi penerus, khususnya dunia pendidikan. Tentunya hal tersebut harus didukung oleh lembaga- lembaga pendidikan yang layak, serta bisa memenuhi kebutuhan semua pihak yang ada di dalamnya. Karena suatu lembaga merupakan suatu tempat yang mewadahi pendidikan. Berbicara masalah lembaga pendidikan, baik formal maupun informal tidak dapat terlepas dari peranan seorang pemimpin yaitu kepala sekolah. Layaknya perkembangan zaman, kepala sekolah harus mampu sekaligus berani untuk melakukan perubahan-perubahan demi kemajuan lembaganya.
Hidup dalam era modern sekarang ini, seseorang harus berlari untuk terus berada di tempat. Ungkapan inilah yang tepat untuk menggambarkan betapa pentingnya kita berusaha melakukan perubahan yang seiring dengan perkembangan zaman. Karena kita semua sudah mengetahui bahwa dimensi waktu tidak dapat berhenti atau dihentikan begitu saja.
Dalam melakukan perubahan, tidak hanya mengganti prosedur yang lama menjadi prosedur yang lebih baru, melainkan yang terpenting adalah melakukan perubahan secara tepat. Prof. DR. Sondang P. Siagian, MPA dalam bukunya yang berjudul “Manajemen Abad-21” menyebutkan bahwa dalam melakukan perubahan-perubahan, ada empat teknik yang harus kita perhatikan, yaitu:
1. Identifikasi faktor- faktor yang mungkin berakibat pada penolakan terhadap perubahan,
2. Cara-cara yang dapat ditempuh untuk mengatasi kecenderungan penolakan perubahan,
3. Nilai-nilai yang dianut dalam mewujudkan perubahan, dan
4. Peranan para agen pengubah dalam mewujudkan perubahan.[1]

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) Pada Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Untuk Kelas VIII di MTs Darul Falah Bendiljati Kulon Sumbergempol Tulungagung (PAI-78)


Dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) yang menjadi tujuan utama adalah bagaimana nilai-nilai ajaran Islam yang diajarkan dapat tertanam dalam diri siswa sehingga terjadi perubahan tingkah lakuyang dilandasi dengan nilai-nilai ajaran Islam dalam kehidupan pribadinyadan terbentuknya“insan kamil”,  akan tetapi Proses belajar di sekolah selama ini pada kenyataannyasiswa lebih berperan sebagai obyek dan guru berperansebagai subyek, untuk mencapai tujuan pembelajaran PAI pada dirisiswa tentang nilai-nilai ajaran Islam yang diajarkan secara mudah sertaadanya keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran sehingga siswa tidakmerasa jenuh dan mampu mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari. Pembelajaran yang dimaksud adalah Pembelajaran Kontekstualatau Contextual Teaching and Learning (CTL).

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Pola Pendidikan Orang Tua dalam Mewujudkan Keluarga Sakinah di Kelurahan Jepun Tulungagung (PAI-77)

Latar Belakang Masalah: Kendatipun masyarakat Indonesia masih jauh dari corak kehidupan modern industrial (kehidupan super industrial), namun gejala kehidupan keluarga yang berantakan telaj agak lama berkembang dalam kehidupan masyarakat kita sehari-hari. Kekerasan kehidupan kota dan lajunya mobilitas sosial yang terus menarik, tidak bisa dianggap sederhana dalam prosese perubahan sosial masyarakat indonesia saat ini, yang dampaknya antara lain berpengaruh terhadap lingkungan keluarga, disamping pada srtuktur dan segi-segi kehidupan yang lainnya.
Rumusan Masalah: 1. Bagaimana Bentuk dan wujud keluarga sakinah di Kelurahan Jepun Tulungagung? 2. Apakah faktor yang mempengaruhi dalam mewujudkan keluarga sakinah di Kelurahan Jepun Tulungagung? 3. Bagaimana pola pendidikan orang tua dalam mewujudkan keluarga sakinah di Kelurahan Jepun Tulungagung?

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Pengaruh Pemanfaatan Sarana Dan Prasarana Terhadap Motivasi Belajar Siswa Di SMP Islam Durenan (PAI-76)


Permasalahan : 1. Adakah pengaruh alat pelajaran terhadap motivasi belajar siswa di SMP Islam Durenan ? 2.Adakah pengaruh alat peraga terhadap motivasi belajar siswa di SMP Islam Durenan ?  3. Adakah pengaruh media pengajaran terhadap motivasi belajar siswa di SMP Islam Durenan ? 4. Adakah pengaruh bangunan sekolah terhadap motivasi belajar siswa di SMP Islam Durenan ?.
Tujuan Penelitian :  1. Untuk mengetahui pengaruh alat pelajaran terhadap motivasi belajar siswa di SMP Islam Durenan ? 2 Untuk mengetahui pengaruh alat peraga terhadap motivasi belajar siswa di SMP Islam Durenan ?  3. Untuk mengetahui pengaruh media pengajaran terhadap motivasi belajar siswa di SMP Islam Durenan ? 4. Untuk mengetahui pengaruh bangunan sekolah terhadap motivasi belajar siswa di SMP Islam Durenan.

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Korelasi Kesejahteraan dengan Profesionalisme Guru Madrasah Ibtidaiyah di Kecamatan Kademangan Kabupaten Blitar (PAI-75)


Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Adakah korelasi yang positif lagi signifikan antara kesejahteraan dengan profesionalisme guru di bidang kualifikasi dan tugas pokok pada Madrasah Ibtidaiyah di Kecamatan Kademangan Kabupaten Blitar ? 2. Adakah korelasi yang positif lagi signifikan antara kesejahteraan dengan profesionalisme guru di bidang pengembangan profesi pada Madrasah Ibtidaiyah di Kecamatan Kademangan Kabupaten Blitar ? 3. Adakah korelasi yang positif lagi signifikan antara kesejahteraan dengan profesionalisme guru di bidang pendukung profesi pada Madrasah Ibtidaiyah di Kecamatan Kademangan Kabupaten Blitar ? 4. Adakah korelasi yang positif lagi signifikan antara kesejahteraan dengan profesionalisme guru pada Madrasah Ibtidaiyah di Kecamatan Kademangan Kabupaten Blitar ?.

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Upaya peningkatan Jiwa agama dalam pengembangan mutu pelajar (PAI-74)


Penelitian dalam skripsi ini dilatar belakangi oleh jiwa keagamaan mempunyai dampak yang luar biasa terhadap kehidupan, oleh karena itu jiwa keagamaan harus dibentuk. Yaitu mencakup aspek nyawa, ruh, akal, hati nurani dan nafsu. Dan salah satunya yang melakukan upaya yaitu seperti yang dilakukan oleh Ponpes,  karena dengan pembentukan jiwa agama, akan menimbulkan dampak bagi   pelajar tersebut, dan salah satunya yaitu terhadap pengembangan mutu pelajar.
Rumusan masalah dalam penulisan skripsi ini adalah: (1) Bagaimana upaya meningkatkan jiwa agama tentang akal dalam pengembangan mutu pelajar di Ponpes Al-Badar Gondang Kecamatan Tugu Kabupaten Trenggalek? (2) Bagaimana upaya meningkatkan jiwa agama tentang nafsu dalam pengembangan mutu pelajar di Ponpes Al-Badar Gondang Kecamatan Tugu Kabupaten Trenggalek? (3) Bagaimana upaya meningkatkan jiwa agama tentang akal dalam pengembangan mutu pelajar di Ponpes Al-Badar Gondang Kecamatan Tugu Kabupaten Trenggalek?

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Upaya Ustadz Dalam Meningkatkan Semangat Belajar Santri Dalam Memahami Kitab Kuning (PAI-73)


Penelitian dalam skripsi ini dilatarbelakangi oleh fenomena bahwa telah terjadi penurunan semangat belajar santri dalam mengkaji kitab kuning, terutama dalam dalam kegiatan sebagai rentetan kegiatan madrasah dan ngaji balah. Banyak santri yang malas untuk mendalami kitab kajian. Baik untuk giat menghafal nadzom-nadzom ilmu nahwu yang biasa dihafal sebagai kegiatan rutin. Termasuk kegiatan untuk masuk madrasah secara aktif sebagai wahana belajar kitab kuning. Pumpung masih ada kesempatan dan belum terlambat, diharapkan nantinya ditemukan solusi yang efektif.
Rumusan masalah: 1.Upaya apa yang telah dilakukan ustadz dalam menangani kasus penurunan kesemangatan belajar santri ?; 2. Seberapa efektifkah upaya yang dilakukan ustadz tersebut  ?; 3. Apabila tidak efektif, solusi apa yang bisa ditawarkan ?;.

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Kreativitas Guru Pendidikan Agama Islam dalam Meningkatkan Kualitas Proses Pembelajaran Siswa di SMP Sunan Ampel Bolu Punjul Karangrejo (PAI-72)


Kreativitas guru pendidikan agama Islam adalah kemampuan pendidikan yang memegang mata pelajaran pendidikan agama Islam untuk mengekspresikan dan mewujudkan potensi daya berpikirnya, sehingga menghasilkan sesuatu yang baru dan unit/mengkombinasikan sesuatu yang sudah ada menjadi sesuatu yang lebih menarik. Oleh karenanya, seorang guru pendidikan agama Islam dituntut untuk menjadi pribadi yang kreatif dalam proses pendidikan. Pendidikan agama Islam mempunyai peranan penting dalam meningkatkan sumber daya manusia, untuk itu setiap manusia baik laki-laki maupun perempuan harus mendapat pendidikan, sebagai bekal kehidupan di dunia dan akhirat.
Rumusan masalahnya adalah: 1. Bagaimana kreativitas guru pendidikan agama Islam dalam mengembangkan metode pembelajaran di SMP Sunan Ampel Bolu Punjul Karangrejo Tulungagung?. 2. Bagaimana kreativitas guru pendidikan agama Islam dalam mengembangkan media pembelajaran di SMP Sunan Ampel Bolu Punjul Karangrejo Tulungagung?. 3. Bagaimana kreativitas guru pendidikan agama Islam dalam mengelola kelas di SMP Sunan Ampel Bolu Punjul Karangrejo Tulungagung?.
Adapun tujuannya adalah 1. Untuk mengetahui kreativitas guru pendidikan agama Islam dalam mengembangkan metode pembelajaran di SMP Sunan Ampel Bolu Punjul Karangrejo Tulungagung. 2. Untuk mengetahui kreativitas guru pendidikan agama Islam dalam mengembangkan media pembelajaran di SMP Sunan Ampel Bolu Punjul Karangrejo Tulungagung?. 3. Untuk mengetahui kreativitas guru pendidikan agama Islam dalam mengelola kelas di SMP Sunan Ampel Bolu Punjul Karangrejo Tulungagung.
Pendekatan penelitian yang digunakan termasuk jenis penelitian kualitatif. Yang mempunyai ciri-ciri antara lain: latar alami, peneliti sebagai instrument kunci, dan penelitiannya bersifat deskriptif. Dalam pengumpulan datanya peneliti menggunakan metode wawancara, observasi dan dokumentasi, dimana ketiganya tersebut merupakan komponen yang tidak dapat terpisahkan guna memperoleh data dalam penelitian. Untuk analisis datanya penulis menggunakan reduksi data atau penyederhanaan (data reduction), paparan data atau sajian data (data display), dan penarikan kesimpulan (conclusion verifiying).
Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa: 1). Dalam proses belajar mengajar kemampuan guru pendidikan agama Islam dalam memilih metode pembelajaran adalah dengan menggunakan macam-macam metode pembelajaran yang dapat diterapkan, yaitu: a) metode ceramah, b) metode tanya jawab, c) metode tugas, dan d) metode demonstrasi. 2) Sedangkan kemampuan guru pendidikan agama Islam dalam memilih dan memanfaatkan media pembelajaran diantaranya adalah Tape Recorder, teman sejawat, LCD proyektor, media kartu, gambar-gambar, dan TV. Yang semuanya sudah mencakup media visual, audio dan audio-visual. 3) terdiri dari; a) Pengelolaan siswa, dalam usaha pengelolaan siswa di kelas yang dilakukan guru di SMP Sunan Ampel Bolu Punjul Karangrejo Tulungagung adalah: Memberi petunjuk dengan bahasa yang mudah dipahami, Memberi kegiatan yang positif berupa tugas dan pertanyaan, Memberi perhatian verbal dan nonverbal kepada siswa, Memberi perhatian dan penghargaan atas usaha yang dilakukan siswa, Menunjukkan sikap tanggap, gerakan mendekati, dan memberi reaksi terhadap gangguan, Menegur dengan perkataan yang tidak menyinggung. b) Pengelolaan tempat belajar, dalam usaha mengelola tempat belajar yang dilakukan guru di SMP Sunan Ampel Bolu Punjul Karangrejo Tulungagung adalah: Menjaga kenyamanan dan kebersihan kelas serta  menciptakan ventilasi udara yang cukup agar kesegaran di dalam kelas bisa terasa, pengaturan perputaran tempat duduk yang dilakukan secara bergantian, pengaturan tempat duduk disesuaikan dengan metode pembelajaran, memberi kebebasan siswa untuk mengatur formasi duduk, dan mempertimbangkan kondisi siswa.

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Pembentukan Kepribadian Muslim Pada Anak Di Desa Kunir Kecamatan Wonodadi (PAI-71)


Latar Belakang Masalah: Kepribadian muslim anak adalah kepribadian yang dimiliki anak dan bercorak Islami, bersikap dan berbuat serta bertanggung jawab sesuai dengan ajaran Islam. Dalam hal ini, orang tua besar sekali peranannya dalam pembinaan kepribadian muslim pada anaknya, karena ia termasuk orang yang pertama kali dikenal oleh anak sejak lahir, sekaligus memperkenalkan dan membina kepribadian pada anak sampai ia menjadi dewasa. Namun dalam membina kepribadian muslim, memberi bimbingan, motivasi pada anaknya, antara orang tua yang satu dengan yang lainnya tentu terdapat perbedaan. Hal ini karena pengetahuan, kemampuan dan kesadaran orang tua anak akan pentingnya pembinaan kepribadian muslim juga berbeda-beda.
Permasalahan : 1. Bagaimana hubungan pola asuh orang tua otoriter dengan pembentukan kepribadian muslim pada anak? 2. Bagaimana hubungan pola asuh orang tua demokratis dengan pembentukan kepribadian muslim pada anak? 3.Bagaimana hubungan pola asuh orang tua permisif dengan pembentukan kepribadian muslim pada anak?
Tujuan penelitian: 1. Untuk mengetahui hubungan pola asuh orang tua otoriter dengan pembentukan kepribadian muslim pada anak. 2. Untuk mengetahui hubungan pola asuh orang tua demokratis dengan pembentukan kepribadian muslim pada anak. 3. Untuk mengetahui hubungan pola asuh orang tua permisif dengan pembentukan kepribadian muslim pada anak.
Metode Penelitian : Pola penelitian deskriptif korelatif dengan pendekatan kuantitatif. Variabel penelitian : ganda : yaitu hubungan pola asuh orang tua dan kepribadian muslim pada anak. Sumber data : responden, dokumentasi, dan arsip-arsip. Populasi : orang tua dari anak-anak desa Kunir usia 5-9 tahun yang berjumlah ± 541 orang. Sampling : purposive sampling. Sampel : 50 orang. Metode dan instrumen pengumpulan data : Angket, interview, observasi dan dokumentasi.
Hasil Penelitian : 1. Ada hubungan yang positif namun lemah antara pola asuh orang tua otoriter dengan pembentukan kepribadian muslim pada anak di desa Kunir, Kec. Wonodadi Kab. Blitar, dengan kata lain hubungan tersebut adalah hubungan yang kurang baik. 2. Ada hubungan yang positif antara pola asuh orang tua demokratis dengan pembentukan kepribadian muslim pada anak di desa Kunir, Kec. Wonodadi Kab. Blitar. 3. Ada hubungan yang positif namun sangat lemah antara pola asuh orang tua permisif dengan pembentukan kepribadian muslim pada anak di desa Kunir, Kec. Wonodadi Kab. Blitar, dengan kata lain hubungan tersebut adalah hubungan yang tidak baik. Jadi, dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang positif antara pola asuh orang tua otoriter dan demokratis dengan pembentukan kepribadian muslim pada anak, serta hubungan yang negative antara pola asuh orang tua yang permisif dengan pembentukan kepribadian muslim pada anak di Desa Kunir Kec. Wonodadi Kab. Blitar.


Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Upaya Guru AL- Qur’an Hadits Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa di MTs Darul Huda Wonodadi Blitar (PAI-70)


Penelitian dalam skripsi ini dilatarbelakangi oleh sebuah fenomena bahwa dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah biasanya kita temui siswa-siswi pada sekolah tersebut mengalami kesulitan belajar, terlebih pada mata pelajaran AL-Qur’an Hadits, kesulitan belajar tersebut disebabkan oleh berbagai faktor. Jika kesulitan-kesulitan yang ada itu tidak di atasi dan dicarikan solusinya dengan seksama maka akan mempengaruhi pada keberhasilan belajar siswa-siswi. Oleh karena itu, berbagai pihak yang bersangkutan yaitu Guru AL-Qur’an Hadits
Berusaha mengatasinya dengan berbagai cara agar tercapai tujuan pendidikan yang seoptimal mungkin.

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Penanaman Akhlak dalam Pengembangan Sumber Daya Manusia Era Globalisasi di SMK PSM Warujayeng Nganjuk (PAI-69)


Latar Belakang: akhlak adalah cermin tingkah laku manusia. Akhlak menjadi standar kelayakan manusia untuk mendapatkan kemuliaan di sisi Allah. Inti dari ajaran islam tidak lain adalah membentuk manusia yang berakhlak dan memiliki moralitas yang baik. Kualitas perilaku seseorang diukur dari faktor moral atau akhlak sebagai cermin dari kebaikan hatinya. Proses pembentukan akhlak dalam menentukan pribadi seseorang selaras dengan perkembangan jiwa yang didukung oleh keluarga, lingkungan baik dari lingkungan sekolah maupun luar sekolah.
            Akhlak memiliki peranan penting dalam terciptanya sumber daya manusia yang unggul dan kompetitif dan mampu bersaing di era globalisasi ini. Dengan penanaman akhlak sejak dini akan menghasilkan sumber daya –sumber daya  manusia yang berpengetahuan, terampil, sehat jasmani, dan rohani, kreatif, inovatif, dan berbudi pekerti.

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Urgensi Pendidikan Keluarga Dalam Menanggulangi Kenakalan Remaja Secara Preventif Di Desa Sumberingin Kulon Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung (PAI-68)


Latar Belakang Masalah: Persoalan remaja bukanlah merupakan masalah yang baru, namun hingga kini masih aktual. Remaja merupakan sub sistem dari masyarakat yang menarik perhatian sekaligus perlu mendapatkan perhatian. Mereka memiliki sifat yang penuh dinamika, terbuka,  ingin tahu dan pemberani. Maka perlu dilakukan penanggulangan sejak dini (pencegahan) kelakuan atau pelanggaran para remaja (kenakalan remaja) agar tidak merambat pada remaja lain dan tidak terjadi kenakalan remaja baru, atau setidaknya kenakalan remaja dapat dihindari dan dikurangi.
Rumusan Masalah: 1. Bagaimana urgensi pendidikan keluarga dalam menanamkan keimanan di Desa Sumberingin Kulon Kec. Ngunut Kabupaten Tulungagung?, 2. Bagaimana urgensi pendidikan keluarga dalam menanamkan akhlak di Desa Sumberingin Kulon Kec. Ngunut?, 3.Bagaimana urgensi pendidikan keluarga dalam pelaksanaan syari’at di Desa Sumberingin Kulon Kec. Ngunut?, 4. Bagaimana urgensi pendidikan keluarga dalam menanggulangi kenakalan remaja secara preventif di Desa Sumberingin Kulon Kec. Ngunut?

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Cara Seo Blogger

Contoh Tesis Pendidikan